Senin, 30 Mei 2011

Gaharu : Pohon Eksklusif Akan Diproduksi secara Lestari di Indonesia

Indonesia merupakan negara produsen gaharu terbesar di dunia dengan kualitas terbaik. Pohon-pohon gaharu penghasil gubal (bagian terdalam dari batang pohon gaharu yang warnanya hitam, coklat hitam, coklat kemerahan dengan keharuman yang kuat) terbaik yang sangat sesuai dengan kondisi produksi alami di Indonesia mungkin sudah punah. Yang tertinggal adalah pohon-pohon yang memiliki sifat kerentanan yang lebih tinggi.

Gaharu merupakan komoditi elit hasil hutan bukan kayu yang saat ini diminati oleh konsumen baik dalam maupun luar negeri. Gaharu atau agarwood, aleawood, eaglewood dan jinkoh memiliki nilai jual tinggi. Kelangkaan pohon gaharu di hutan alam menyebabkan perdagangan gaharu asal semua spesies Aqularia dan Grynops di atur dalam CITES (Convention on International trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) dan ekspornya dibatasi dalam kuota.

Saat ini, Indonesia diposisikan untuk mengambil peran aktif dalam menyelamatkan produksi gaharu dengan mengalihkan produksi gaharu alam ke gaharu buatan. Dengan demikian di masa yang akan datang, Indonesia akan memasuki era gaharu budidaya atau mengambil kata yang lebih popular gaharu “non-CITES quota”.

Dengan mengambil tema “Menuju Produksi Gaharu secara Lestari di Indonesia”, Fakultas Kehutanan dan Fakultas MIPA IPB bekerjasama dengan Departemen Kehutanan RI dan didukung oleh Sinarmas Forestry, Perhutani, International Timber Trade Organization, Asgarin dan Yayasan Kehati menggelar Seminar Nasional I Gaharu di IPB International Convention Center (12/11). Tema ini diambil sebagai ekspresi dari keprihatinan masyarakat pemerhati gaharu terhadap tuntutan dunia akan pentingnya produksi gaharu yang lestari di Indonesia.

Hadir dalam acara ini, Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, SE, MM, untuk membuka acara, didampingi Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof.Dr.Ir. Yonny Koesmaryono, Dekan Fakultas Kehutanan IPB, Dr. Hendrayanto, Dekan Fakultas MIPA IPB, Dr. Hasim, pejabat dari Dephut RI, peneliti, dan pemerhati gaharu Indonesia.

Menhut mengatakan kekayaan alam Indonesia harus kita lestarikan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. “Selama ini bagi hasil dari produksi gaharu selalu merugikan petani gaharu. Misal dari hasil penjualan gaharu 40% untuk pemilik modal, 20% untuk pemberi ijin, sisanya untuk proses produksi dan petani. Ini tidak akan mensejahterakan rakyat,” tambahnya.

Mengingat pengumpul gaharu alami adalah penduduk penghuni sekitar hutan, maka sistem produksi yang akan dikembangkan sebaiknya berbasis masyarakat tepian hutan. Oleh sebab itu tata kelola wilayah yang memberikan insentif pada masyarakat tepian hutan perlu dipertimbangkan.

“Pohon gaharu pasarnya sangat besar. Gaharu yang mengandung “damar wangi” dan bila dibakar mengeluarkan aroma yang khas dapat diolah menjadi minyak gaharu, cindera mata, dupa makmul dan hio, parfum, obat-obatan dan untuk bahan kosmetik. Negara-negara dengan jumlah penduduk yang besar seperti China, India, Pakistan, Bangladesh, Thailand adalah pasar gaharu. Sehingga gaharu perlu dilestarikan dan yang mengembangkannya harus pakar-pakar dari IPB,” ujarnya saat diwawancara.
Sejak tahun 2003, kuota ekspor gaharu menurun terus menjadi sekitar 125 ton/tahun untuk tiap species. Dalam batasan kuota ini, produksi hanya dapat memenuhi sekitar 10-20% permintaan pasar, sehingga peluang pasar masih terbuka.

Menhut menambahkan untuk menjaga kelestarian alam sekaligus keberlanjutan ekspor, selain harus dikonservasi, gaharu juga harus diproduksi secara buatan pada pohon gaharu hasil budidaya. Pohon gaharu telah ditanam lebih dari 1750 ha di seluruh Indonesia dan ini menjadi modal dasar menuju produksi gaharu secara lestari di Indonesia.
Sementara itu, produksi gubal gaharu melibatkan mikroorganisme (sejenis cendawan yakni fusarium dan acremonium). Mekanisme pembentukan oleo resin (damar wangi) gaharu merupakan hasil interaksi antara pohon dan mikroorganisme tadi.

Dengan proses budidaya, petani menyuntikkan cendawan ke batang pohon gaharu saat umurnya menginjak lima tahun. Dari infeksi cendawan tersebut, pohon gaharu melakukan perlawanan dengan mengeluarkan senyawa oleo resin.

Satu kilogram gubal gaharu dengan kualitas terbaik dijual dengan harga 30 juta rupiah. Gaharu jenis Aquilaria malaccensis daerah penyebarannya di Sumatera (10 pohon/ha) dan Kalimantan (9 pohon/ha). Untuk jenis Aquilaria filarial daerah penyebarannya di Papua (60 pohon/ha), Maluku (30 pohon/ha) dan Sulawesi (7 pohon/ha). Dan untuk jenis Gyrinops sp daerah penyebarannya di NTB (8 pohon/ha) dan NTT (7 pohon/ha).
http://wahanagaharu.blogspot.com/2010_09_01_archive.html
Dikutip dari: http://asahangaharu.blogspot.com/

16 komentar:

  1. Salam Kenal Nama saya Freddy,Saya ingin mengetahui di mana alamat & no telepon ASGARIN,Ada yg bisa tolong info kan,terima kasih.

    BalasHapus
  2. Saya punya kayu gaharu dan galih/ gubalnya, jenis aquilaria malacensis..insyalloh tidak kecewa, smntara masih glondongan untk lbih myakinkan pembeli, saya berminat segra menjualnya,smntara ada 2 kuintal, gubalnya masih didalam glondongan kayu, dan insyalloh kalo ini segra terjual saya mash mmpunyai stok yang super, saya BERNIAT MENJUALNYA SEGERA, BAGI YANG BERMINAT SEGRA HUBUNGI SAYA,
    Hubungi saya.. rudi surabaya, 082393992448

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. saya mempunyai pohon gaharu Asli Gaharu Kalimantan Tengah
    Bila berminan bisa Hubungi saya
    085752594033

    Trimakasih

    BalasHapus
  5. BOS KALO MAU JUAL KAYU GAHARU KIRA" ADA YG MINAT GAK Y???

    BalasHapus
  6. Dijual Pohon Gaharu
    Diameter batang : sekitar 15 - 20 cm
    Lokasi : Cilacap - Jawa Tengah

    Jika berminat hubungi :
    No HP : 0813 2103 7270

    BalasHapus
  7. Dijual Pohon Gaharu
    Diameter batang : sekitar 15 - 20 cm
    Lokasi : Cilacap - Jawa Tengah

    Jenis pohon gaharu : Aquilaria Malacensis ( jenis beringin )

    Jika berminat hubungi :
    No HP : 0813 2103 7270

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Dijual : Pohon Gaharu
    Jenis : Malaccensis
    jumlah : 800 - 1000 Pohon
    Diameter : 20 -25 cm
    Tinggi : 5 - 7 meter
    Usia : 10 Th up
    Lokasi : Jawa Timur
    Harga : Rp 400 Jt Per Pohon.

    Dengan pembayaran cash total 800 - 1000 pohon. bilamana pohon tidak langsung dipotong oleh pembeli, dan memerlukan waktu perawatan utk upgrade, pemilik bersedia memberi waktu smp dengan 6 - 12 bulan.
    hub'i fajar 085257447386

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harga Rp 400 Jt per Pohon gak bakalan masuk ke mana-mana. Kalau nulis angka apalagi harga sebaiknya teliti . . .
      Kalau tidak orang akan mikir anda tidak serius dan informasi anda jadi tidak benar . . .
      Sekedar share dari saya . . .

      Hapus
    2. Harga Rp 400 Jt per Pohon gak bakalan masuk ke mana-mana. Kalau nulis angka apalagi harga sebaiknya teliti . . .
      Kalau tidak orang akan mikir anda tidak serius dan informasi anda jadi tidak benar . . .
      Sekedar share dari saya . . .

      Hapus
  10. ucup4711jua.blogspot.com ( RAJA KARAS KALIMANTAN )

    BalasHapus
  11. kami menjual 1200 pohon gaharu umur 13 tahun diameter 30-45cm lokasi di kaltim di jual Rp. 1.500.000/pohon hub 085222440659

    BalasHapus
  12. Assalamu alaikum! Sy punya kebun Gaharu di jln Poros Bontang-Samarinda- Kaltim, ada 200 phn lbh, Jns a. Malcs, umur 8-9 thn, sy cari investor untuk kerjasama: 1. Inokulasi Ghr yg sdh ada, dan Inokulasi kayu Gaharu org lain, 2. anakan Gaharu ( ribuan tumbuh dibawah phn Gaharu) untu dijadikan bibit, 3. Pengembangan budidaya Gaharu, no. sy 081346261599

    BalasHapus
  13. Saya ada stok gaharu, siap jual 50 kg

    BalasHapus